Desa Wisata Pulesari Turi Jogja, Ini Spot Menarik dan HTM Terbaru

Setiap desa memiliki potensi masing-masing, baik dari kreativitas penduduk maupun pesona alamnya. Desa Wisata Pulesari merupakan salah satu desa yang dikelola dan dibangun oleh pemerintah setempat agar menjadi kawasan ekonomi yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.

Hal tersebut sesuai dengan program pemerataan pembangunan dan ekonomi yang ada di wilayah Indonesia. Dengan adanya pembangunan desa wisata, masyarakat akan lebih menyadari potensi yang dimiliki tinggal mereka. Misalnya, turut menjaga dan merawat alam agar tetap bersih dan nyaman.

Di Desa Pulesari, wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai pilihan tempat liburan. Mulai dari gua sejarah, wisata kuliner, tracking sungai, perikanan kerajinan, wisata kebun salak, hingga seni dan budaya. Jika membutuhkan waktu liburan yang cukup lama, bisa menyewa homestay atau penginapan.

Sejarah Singkat Desa Wisata Pulesari

Sejarah-Singkat-Desa-Wisata-Pulesari

Pada November 2012, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Yogyakarta memperkenalkan Desa Pulesari sebagai desa wisata. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memajukan dan memperkenalkan potensi Desa Pulesari kepada seluruh masyarakat.

Sesuai harapan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat ini meningkat setelah menyandang status sebagai desa wisata. Bahkah, Desa Pulesari berhasil mendapatkan Juara I dalam Festival Desa WIsata untuk kategori Mandiri di Kabupaten Sleman.

Para wisatawan berasal dari berbagai daerah maupun kalangan, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Desa wisata ini menawarkan berbagai spot-spot dan wahana menarik yang bisa digunakan untuk mendapatkan pengalaman berlibur yang sangat seru.

Alamat dan Rute

Untuk mengakses lokasi wisata, Anda dapat berkunjung ke Pulesari, Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta. Akses jalan menuju lokasi memiliki kondisi yang baik sehingga mudah untuk dijangkau menggunakan kendaraan apapun.

Dari pusat Kota Yogyakarta, Desa Pulesari berada sekitar 21 km dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit. Untuk rute, wisatawan dapat berangkat dari pusat Kota Yogyakarta dengan menggunakan jalur Magelang Yogyakarta. Setelah itu, menuju pertigaan Jalan Turi.

Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan belok ke arah kiri kemudian lurus mengikuti jalan hingga tiba di Desa Pulesari. Akan tetapi, jika merasa bingung di tengah perjalanan, jangan sungkan untuk turun bertanya atau menggunakan alternatif Maps dalam menemukan lokasinya.

Jam Buka

Sebelum berkunjung, pastikan Anda memahami jam operasional yang berlaku di Desa Wisata Pulesari. Desa ini mulai dibuka pada pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB pada hari Senin – Jumat. Sementara pada Sabtu dan Minggu dibuka bebas 24 jam.

Jadi, jika ingin menghabiskan waktu libur dengan maksimal, wisatawan dapat datang di akhir pekan. Hal ini juga yang membuat Desa Pulesari dipadati pengunjung pada waktu tersebut. Namun, jika Anda tidak terlalu suka kondisi ramai, bisa memilih untuk datang pada antara hari Senin hingga Jumat.

Harga Tiket

Meskipun Desa Pulesari menawarkan beragam wisata menarik, tarif biaya masuk yang harus dibayar wisatawan sangat murah yaitu Rp5.000. Jika membawa kendaraan pribadi, akan terkena biaya parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Nah, untuk menikmati layanan kelas wisata atau paket outbound, Anda harus membayar biaya tambahan. Biaya tersebut berbeda-beda tergantung jenis dan paket wisata yang dipilih. Nah, berikut ini terdapat beberapa pilihan paket serta tarif yang tersedia di Desa Pulesari:

  • Paket Tradisi 1 harga Rp55.000
  • Paket Tradisi 2 harga Rp75.000
  • Paket Tradisi 3 harga Rp95.000
  • Paket Tradisi 4 harga Rp105.000
  • Paket Malam Keakraban harga Rp145.000
  • Gathering Live In Package harga Rp185.000]

Semua paket tersebut sudah termasuk dengan biaya fasilitas lain dan hanya bisa dibeli minimal 20 orang dalam satu rombongan. Sebagai catatan, daftar harga diatas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pengelola.

Jadi, jika ingin merasa aman, pastikan membawa uang berlebih atau memperhitungkan biaya yang lebih mahal dari yang ada sebelumnya. Selain itu, Anda juga bisa mengakses website resmi Desa Pulesari untuk melihat daftar harga serta fasilitas apa saja yang akan didapatkan.

Spot-Spot Wisata di Desa Wisata Pulesari

Spot-Spot-Wisata-di-Desa-Wisata-Pulesari

Selain pemandangannya yang indah, Desa Wisata Pulesari juga memiliki spot-spot wisata yang menarik. Wisatawan dapat menikmati wisata budaya, edukasi, kuliner, maupun tempat-tempat yang efektif untuk melakukan beragam aktivitas seperti berikut ini.

1. Gua Sejarah

Desa Pulesari memiliki 8 gua yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian masyarakat pada masa penjajahan Jepang. Mulai dari Gua Dampar, Gua Wayang, Gua Canguk, Gua Ular, Gua Grenjeng, Gua Gedhe, Gua Bedhog, dan Gua Leri.

  • Gua Dampar, berfungsi sebagai benteng pertahanan pertama. Pada bagian dalam gua, terdapat dampar atau tempat duduk penjaga yang menyerupai kursi
  • Gua Wayang, pada zaman dulu selalu terdengar alunan gamelan yang konon dilakukan oleh makhluk gaib penunggu gua
  • Gua Canguk, berfungsi sebagai tempat mengintai musuh
  • Gua Ular, konon didiami oleh ular besar berkaki empat yang dipercaya sebagai ular siluman berkepala wanita cantik
  • Gua Grenjeng, berfungsi sebagai tempat persembunyian para pengungsi
  • Gua Gedhe, menjadi gua terbesar di Desa Pulesari
  • Gua Bedhog, tempat ditemukannya bagian ekor dari ular siluman
  • Gua Leri, bagian dalamnya mengalir air berwarna putih yang tampak seperti air cucian beras

2. Tracking Sungai

Jika Anda termasuk orang yang menyukai aktivitas yang menantang, dapat mencoba tracking sungai. Desa Pulesari memiliki 2 sungai yang dapat ditelusuri yaitu Sungai Bedok I dan Sungai Bedok 2. Terdapat beberapa jalur yang dilewati yaitu jembatan goyang, titihan bambu, dan susup ban.

Selain itu, wisatawan juga harus melalui gubug hujan, vertikal web, jaring laba-laba, serta air terjun.  Sepanjang tracking sungai, Anda dapat menikmati indahnya alam pedesaan dan gemercik air yang berhulu dari gunung Merapi.

3. Kebun Salak

Wisata lain di Desa Wisata Pulesari yang tidak kalah menarik adalah berkunjung ke kebun salak. Para wisatawan dapat memetik salak sendiri dan memakan buah tersebut di dalam kebun. Tidak ada batasan jumlah salak yang dapat dimakan selama berada di dalam kebun.

Akan tetapi, tidak boleh membawa buah salak keluar dari kebun. Jika ingin, Anda harus membeli dan membayarnya di luar. Tujuan dibangunnya wisata kebun salak ini adalah agar para wisatawan dapat memahami cara budidaya dan merawat pohon salak.

4. Kuliner

Wisata kuliner di Desa Pulesari tidak bisa dilewatkan begitu saja. Terdapat berbagai makanan tradisional yang dijual di sekitar tempat wisata. Untuk makanan, terdapat pepes nila, sego megono, dan sego pecel. Adapun minuman khas yaitu wedang jaburan, kolak salak, dan jaesar.

Selain makan, Anda juga dapat belajar untuk mengolah masakan sendiri. Harga setiap jenis makanan dan minuman tersebut cukup bervariasi namun tergolong terjangkau. Tidak hanya itu, juga tersedia makanan mewah yang biasanya disajikan di restoran berbintang.

Penutup

Yogyakarta termasuk salah satu kota yang kaya akan budaya, kuliner, serta keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi wisata favorit di kota ini yaitu Desa Wisata Pulesari. Desa ini menawarkan banyak pengalaman berkesan dan menarik bagi para wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga: